Juragan Kosmetik Asal Inggris Didik Anak Neuheun

ANITA Roddick, yang dikenal sebagai juragan kosmetik di Inggris, ternyata memiliki sense lebih dengan anak-anak. Dari belantara London, wanita kelahiran Littlehampton pada 1942 ini, bertandang ke sebuah desa pesisir di Aceh Besar. Tepat Desa Neuheun, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

Jejak kakinya membuahkan sebuah pusat kegiatan masyarakat di sana. Community Centre namanya. Pusat Kegiatan Masyarakat itu dipakai buat lokasi pemulihan bagi anak-anak dan masyarakat Aceh yang terkena bencana tsunami. Di sini ada playgroup, taman kanak-kanak, pusat kegiatan remaja dan ibu.

Di tengah gemuruhnya irama musik khas Aceh, aktivis lingkungan dan sosial itu, Sabtu (1/4) meresmikan Community Centre yang didanainya. Bersama anak-anak TK dia juga mengikuti tarian Ranup Lampuan, serta menggunting pita bersama Pj Bupati Aceh Besar, A. Majid AR, MM.

Fasilitas tersebut merupakan kontribusi Children on the Edge (COTE), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan Anita Roddick pada 1990.

COTE mendedikasikan fasilitas tersebut kepada masyarakat Neuheun, termasuk di antaranya pengungsi dan anak yatim piatu. Tercatat sekitar 1.500 pengungsi berasal dari Alue Naga (411 jiwa), Neuheun (645 jiwa) dan Ulee Kareng/TVRI (615 jiwa) dan 100 anak yatim piatu.

Sebelumnya, ibu dua anak ini mengunjungi keluarga Suryadarmawati yang sedang hamil tujuh bulan. Kepada wanita ini, Anita Roddick memberikan perlengkapan bayi serta menanyakan kondisi kehidupan warga di barak-barak yang sudah rusak.

Selain dikenal sebagai aktivis lingkungan dan sosial, Anita Roddick juga dikenal sebagai juragan kosmetik. Perusahaan kosmetiknya, The Body Shop Internasional berkembang amat pesat. Sekarang sesudah 30 tahun, The Body Shop telah memiliki toko 2.070 unit, melayani lebih dari 77 juta pelanggan di 55 negara.

"Di setiap outlet The Body Shop diberbagai negara ada kota-kota amal untuk bantuan korban tsunami di Aceh. Perhatian ke Aceh lebih besar ketimbang korban Katrina di Amerika," katanya dalam temu pers dengan wartawan di barak pengungsi Neuheun.

Menurut istri petualang Amerika, Gordon ini, membangun kembali bukanlah semata-mata menumpuk batu-bata dan pondasi, tetapi menyangkut juga masalah pembangunan jiwa. "Itu sebabnya kami memutuskan untuk membangun Community Centre di Neuheun ini," katanya dalam bahasa Inggris.

Anita yang didampingi pimpinan The Body Shop Indonesia, Suzy D. Hutomo mengatakan cikal bakal lahirnya COTE berawal di tahun 1990 nketika dia termotivasi untuk membantu anak-anak di rumah yatim piatu di Rumania. "Sejak itu lembaga ini mencoba menjalankan programmnya ke seluruh dunia," ujar dia.

"Children on The Edge adalah contoh sempurna dari semangat kerja manusia. Lembaga merupakan perwujudan definisi Ghandi tentang kerohanian yaitu untuk melayani yang lemah dan rentan," tukas Anita Roddick. Dia juga komit pada program perlindungan anak di kawasan konflik, seperti Rumania, Kosovo dan Timor Leste.

Lembaga ini di daerah bekas provinsi Indonesia itu mencapai sukses besar. Sehingga inisiatif tersebut diterapkan di Aceh. "Untuk biaya operasionalnya akan didukung sepenuhnya oleh The Body Shop Indonesia," sambung Suzy.

Di kompleks Community Centre itu, tidak hanya disediakan pendidikan pra sekolah, namun juga memberikan rasa normal dan memberikan anak-anak tempat yang aman untuk bermain dan berinteraksi sekaligus membentuk dukungan dan para pengasuh dan anggota masyarakat lainnya.

Fasiltias itu didirikan sesuai dengan standar UNICEF untuk ruang yang ramah bagi anak-anak. "Ini penting karena anak-anak masih terlalu muda untuk dapat memahami kehilangan harta benda dan orang yang mereka sayangi," kata dia. "Bermain dan belajar dapat membuat mereka kembali kehidupan normal."

Wahid, seorang pengungsi setempat mengaku menyambut baik kehadiran lembaga tersebut, terutama untuk mendukung pemulihan trauma anak-anak mereka. Hal ini didukung pula hasil jajak COTE pada masyarakat Neuheun menunjukkan sebanyak 49 persen orang tua menyatakan sifat/kelakuan anak berubah pasca bencana tsunami. [Munawardi Ismail]


No comments:


Top