SENYUM fans "Setan Merah" Manchester United bukan hanya milik penghuni The Theatre of Dreams. Bocah ajaib dari Tibang, Martunis turut merasa aura bahagia yang terpencar dari Old Trafford. Bagaimana tidak, salah seorang bintangnya "Red Devil" adalah "teman" akrab bocah itu. Siapa lagi kalau bukan Christiano Ronaldo.

    Ya, Ronaldo saat ini sedang menikmati kegemilangannya bersama Manchester United. Gelar juara Premiership pun sudah digondolnya. Bukan cuma itu, sebelumnya Ronaldo sudah meraih empat penghargaan yakni Pemain Terbaik dan Pemain Muda Terbaik pilihan pemain Premiership, Pemain Terbaik pilihan fans dan Pemain Terbaik pilihan wartawan.

    Ternyata, raihan itu semua tak luput dari pantauan anak Aceh yang dijuluki "Bocah Ajaib" oleh sebuah tabloid olahraga di Ibu kota. Setiap "tarian" anak muda Portugal di lapangan hijau tak luput dari pantauannya. "Kadang-kadang saya harus bergadang," ujar Martunis, 10, kepada Waspada, Minggu (6/5) petang.

    Martunis terpaksa bergadang, karena menyesuaikan jadwal main tim "Setan Merah" yang sering larut malam untuk waktu Indonesia. "Pokoknya setiap Ronaldo main, dia selalu ingin nonton," timpal ayah Martunis, Sarbini saat menerima Waspada dan SCTV di kampungya Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.

    Martunis dan Ronaldo punya hubungan "khusus". Ceritanya, ketika Nanggroe Aceh Darussalam dihempas tsunami pada 26 Desember 2004 silam, anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Sarbini dan Salwa ini diseret arus ganas ke kawasan Pantai Kuala, yang tak jauh dari Makam Syech Abdurrauf As-Singkily.

    Saat ditemukan di makam ulama besar Aceh yang dikenal dengan sebutan Syiah Kuala itu, di tubuh Martunis masih melekat kostum duplikat tim nasional Portugal. Kostum nomor 10 yang bertuliskan nama Rui Costa itu dia kenakan sebelum musibah dahsyat tersebut menggerus Aceh, biasa sebelum gempa, pagi itu dia sedang main bola dengan teman-temannya.

    Baju tim sepakbola dari Eropa Timur itulah yang kemudian menggetarkan Cristiano Ronaldo. Singkat kata, Martunis pun diundang ke negara tersebut, 30 Mei - 4 Juni 2005. Dalam lawatan itu, Martunis dan Sarbini disambut bak pahlawan pulang perang. Dia pun ikut menyaksikan laga Portugal kontra Slovakia, yang dimenangkan Ronaldo Cs dengan skor 2-0.

    Lantas, sepekan kemudian giliran Ronaldo yang melakukan "kunjungan balasan" ke Aceh. Setelah keliling melihat Aceh yang remuk dilindas tsunami, Ronaldo pun bersua kembali dengan Martunis di Lapangan Neusu Banda Aceh serta Bandara Blangbintang.

    Pertemuan, keduanya bagaikan reuni keluarga antara abang dan adik. Kendati pun keduanya harus banyak bicara dengan bahasa "tarzan". Lantas, keduanya juga saling tukas nomor telepon. "Kini ngak ada lagi no hpnya, sudah hilang dicuri," kata Martunis dalam bahasa Aceh.

    Untuk melepas kerinduan kepada "abangnya", Martunis kerap menonton MUTV yang selalu menayangkan aksi lapangan skuad Manchester United. "Kadang-kadang juga nonton ESPN dan Starsport," jelas Tunis seraya yang diamini ayahnya.

    Sama seperti Minggu kemarin, selepas bermain bola dengan anak-anak seusianya yang diliput televisi swasta nasional, Tunis langsung pulang menyetel televisi guna menonton aksi ciamik Ronaldo. "Saya paling suka melihat Ronaldo dalam menggiring bola," kata anak yang memfavoritkan Manchester United ini.

    Karena itu, Martunis dan rekan-rekannya berharap suatu saat Ronaldo bisa mengajari mereka dalam mendribel bola serta teknis-teknis sepak bola. "Saya masih berharap bisa ketemu lagi dengan 'abang' Ronaldo. Kalau ngak datang ke Aceh, mungkin di Portugal," harap siswa kelas V SD Negeri Tibang itu.

    Selain berharap bisa bersua melepas rindu, Tunis mengaku selalu berdoa agar tim yang dibela Ronaldo meraih kemenangan dalam setiap laga. Makanya, tak heran bila senyum Martunis selalu sumringah saat kemenangan berpihak pada Ronaldo. "Saya memang memfavoritkan Portugal, Ronaldo dan timnya Manchester United," tukas dia.

    Bagaimana kalau Ronaldo pindah klub? Tanpa ragu Tunis menjawab akan selalu mendukung Ronaldo dan tim yang dibelanya. Namun, akan lain cerita jika pemilik nomor punggung 17 di tim nasional Portugal ini ganti warga negara. Martunis akan pikir-pikir dulu. "Tapi saya tetap dukung Portugal," tandasnya.

    Pun demikian, doanya untuk Ronaldo akan terus mengalir, selama pria tampan itu masih kuat menari-nari di lapangan hijau. "Bukan hanya sebatas dukungan, doa pun senantiasa menyertai langkah Ronaldo." sambung Sarbini, orang tua Martunis. [Munawardi Ismail]


Top