Gadis Amerika Serikat, Maggie Hamilton, 13, menyambangi sahabat penanya Nada Lutfia,12, di Aceh, Rabu (20/8). Anak Michigan itu dan orang tuanya disambut tarian Ranup Lampuan ketika berkunjung ke sekolah temannya di SMP Negeri 7 Banda Aceh.


    Sebelumnya Nada dan Maggie sudah bertemu di Jakarta. Keduanya menjadi tamu istimewa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Wisma Negara Sabtu sore (16/8). Magie dan nada secara sebelumnya dipertemukan secara kebetulan oleh sejarah ketika Presiden Susilo bambang Yudhoyono menjadi kurir surat Maggie ke Nada dan surat Nada ke Maggie.

    Nada adalah korban tsunami asal Lhok Nga, Aceh Besar yang menjadi sahabat pena seusai bencana itu melanda tanah rencong. Maggie mengaku mengaku senang bisa berkunjung ke Aceh. Dia juga bahagia bisa bertemu sahabat penanya untuk pertama kali sejak berkirim surat setelah musibah tsunami pada 2004.

    "Awalnya, saya membalas surat Maggie yang dikirim ke anak-anak Aceh di sekolah kami SD Lhok Nga. Setelah itu, guru di sekolah memilih saya untuk membalas surat tersebut, sampai seperti sekarang. Saya senang sekali sudah berjumpa Maggie," ujar Nada menjawab Waspada, kemarin.

    Gadis hitam manis ini mengaku sangat senang bisa bertatap muka langsung dengan temannya. Nada menyebutkan, mereka sudah sekira tiga kali melakukan korespondensi. Bagi Nada, Maggie sangat berjasa dengan mengumpulkan uang untuk membantu korban tsunami.

    "Dia mengirim gelang untuk saya sebagai tanda persahabatan. Saya juga kirim ikat rambut ke Maggie sebagai balasannya," cerita Nada yang kehilangan orangtua dan saudara-saudaranya akibat musibah itu. Kini, Nada tinggal bersama pamannya, Marzuki Sulaiman.

    Sahabat Nada

    Pada kunjungan pertamanya itu, Maggie mengaku sangat terkesan dengan Nada dan Aceh. Dia juga sudah berkunjung ke Jakarta, Yogyakarta, dan Medan. Maggie bertekad menjadikan Aceh sebagai kampung halamannya setelah Michigan. "Saya sangat senang bisa ke Aceh dan bertemu Nada serta kawan-kawannya," ungkap dia.

    Dalam lawatannya, ke tanah rencong, Maggie didampingi kedua orangtuanya serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R Hume dan rombongan. Mereka bertandang ke SMP 7 Banda Aceh tempat Nada sekolah.

    Di sekolah Nada, Maggie dan Dubes Cameron R Hume disambut dengan tarian ranup lampuan. Kemudian, mereka berkunjung kelas I/3 yang tak lain ruang belajar Nada. Maggie juga menyempatkan diri melakukan foto bersama dengan para penari tersebut.

    Kedua sahabat pena ini juga melihat laboratorium, pustaka dan ruang belajar tempat Nada belajar. Mereka juga disibukkan dengan teman-teman nada yang ingin melakukan foto bersama atau sekadar kenalan saja. Selesai di sekolah Nada, Maggie dan rombongan berkunjung ke kampung halaman Nada di Lhok Nga serta kawasan yang terkena musibah tsunami.

    Kisah perkenalan Magie dan Nada sebenarnya dipertemukan secara kebetulan oleh sejarah ketika Presiden Susilo bambang Yudhoyono menjadi kurir surat Maggie ke Nada dan surat Nada ke Maggie. Kedua bocah ini saling berkirim surat untuk membahas Aceh paska tsunami pada Desember 2004 lalu.

    "Saya membacakan surat Nada dan Maggie di gedung Putih, di depan Presiden AS dan Pemimpin Asia_Pasifik lain pada Acara Asia-Pacific American Heritage Event pada 25 Mei 2005," ujar Presiden, seperti diberitakan sebelumnya.

    Maggie saat itu mengirim surat untuk anak-anak Aceh yang terkena tsunami, namun karena tidak tahu alamatnya surat tersebut di kirim ke Gedung Putih. Kemudian, saat Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal bertugas ke AS dan menyempatkan ke Gedung Putih, salah satu staf tersebut memberikan surat itu kepada Dino.

    Lalu Dino menceritakan kepada Presiden dan Presiden memerintahkan agar surat itu di kirim ke Aceh. Begitulah, surat itu sampai ke Nada Lutfia, anak kelas SD yang selamat dari Tsunami. Lalu Nada pun membalasnya melalui presiden Yudhoyono yang saat berkunjung ke AS menyampaikan surat tersebut ke Maggie.

    Nada yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap suatu saat bisa bertemu di Amerika Serikat. "Dulu saya sudah ke New York, tapi belum sempat ke kampung Maggie di Michigan," sebut yatim tsunami ini dengan wajah ceria.


Top